Jumat, 30 September 2011

karya ilmiah tentang kenakalan remaja


KATA PENGANTAR


Puji syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat-Nya yang telah memberikan pengetahuan, kesehatan, dan kesempatan bagi penulis untuk dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.

Sumber pemikiran ini berasal dari kelakuan dan pergaulan remaja saat ini. Mereka sekarang sangat rentan terkena imbas dari lingkungan dan pergaulannya. Para remaja banyak terjebak ke lembah hitam dan menyesatkan, seperti narkoba dan terkena penyakit HIV/AIDS. Awalnya para remaja hanya ikut-ikutan merokok atau bolos sekolah. Dan lama-lama akan terjebak dan sulit keluar dalam lingkaran sesat itu.
Dalam karya ilmiah ini, saya sebagai penulis ingin memberikan informasi tentang pergaulan remaja dan cara-cara agar tak terjebak ke pergaulan yang tidak benar dengan melakukan tindakan-tindakan yang bermanfaat.

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada yang telah membantu dalam pembuatan karya ilmiah ini. Atas dorongan mereka semua, karya ilmiah ini dapat selesai.

Semoga naskah ini dapat berguna bagi pembaca, terutama bagi para remaja tentang pergaulan yang baik.



Penulis,



Hanif Nur R.




DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………. i
KATA PENGANTAR ................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................. iii

BAB I : PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ……………………………………. 4
B. PERUMUSAN MASALAH ……………………………… 7
C. TUJUAN PENELITIAN …………………………………. 8
D. MANFAAT PENELITIAN ................................................ 9

BAB II : KAJIAN PUSTAKA ....................................... 10

HIPOTESIS PENELITIAN .......................................................... 12
BAB III : METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN ........................................................... 13

B. POPULASI DAN SAMPEL ................................................ 13


C. RANCANGAN PENELITIAN ........................................... 14
D. INSTRUMEN PENELITIAN ............................................. 14
E. PENGUMPULAN DATA ................................................... 15
F. TEKNIK ANALISIS DATA ............................................... 15

BAB IV : ANALISIS DATA DAN PENGUJIAN HIPOTESIS
A. GAMBARAN UMUM ......................................................... 16
B. DESKRIPSIS DATA ........................................................... 17
C. PENGUJIAN HIPOTESIS ................................................. 18

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN .................................................................... 20
B. SARAN ................................................................................. 21

DAFTAR PUSTAKA .................................................................... 22









BAB I
PENDAHULUAN




A. Latar Belakang Masalah


Akhir-akhir ini banyak sekali berita di media cetak dan elektronik tentang keadaan remaja saat ini. Contohnya seperti, tawuran mahasiswa akhir-akhir ini di Jakarta dan di luar Pulau Jawa. Tidak hanya menggunakan tangan kosong, tetapi mahasiswa juga banyak membawa senjata tumpul dan tajam. Banyak sekali yang menjadi provokatornya.

Hal itu semua terjadi karena hal-hal yang kecil, seperti saja tidak sengaja menabrak atau berkata yang tidak sopan kepada orang lain. Selain orang zaman sekarang, mudah terbawa dan meledak emosinya, tetapi juga karena lingkungan dan pergaulan mereka. Memang zaman sekarang, para remaja mudah dan gampang untuk mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan pergaulan mereka, seperti berkata buruk, merokok, berjudi, pemakai dan pengedar narkoba, serta hamil di luar nikah atau terkena penyakit HIV/AIDS.Hal ini dibuktikan dengan jumlah pengguna narkoba suntik di seluruh dunia menurut laporan Jurnal Kedokteran Inggris. Mereka menyatakan sekitar tiga juta pengguna narkoba suntik di dunia yang kemungkinan positif terkena penyakit AIDS.

Dan hal yang sama, juga berasal dari kutipan berita oleh BBC. Saluran televisi internasional itu menyatakan, bahwa empat puluh persen pengguna narkoba, terutama narkoba suntik, tersebar di sembilan negara. Di berbagai negara di Asia Tenggara, Amerika Latin, dan Eropa Timur, tingkat infeksinya HIV di kalangan pengguna jarum suntik di atas empat puluh persen. Di Estonia, angka itu lebih dari tujuh puluh dua persen.




Dalam kasus lain, di Indonesia banyak kejadian anak SMP, bahkan anak SD sudah merokok layaknya orang dewasa. Hal ini justru akan membuat anak-anak itu hidupnya menjadi tidak sehat. Yang membuat hal ini makin menjadi adalah, karena mereka hampir semua disebabkan oleh pergaulan mereka di sekolah, di masyarakat, dan juga di rumah. Contohnya, seperti : teman-temannya merokok sepulang sekolah. Dia lalu ditawari sebatang rokok. Awalnya dia tak mau, tapi lama-kelamaan hal itu menjadi kesenangan dan kesehariannya. Iklan-iklan rokok di sepanjang jalan, di media massa, dan elektronik juga makin membuat hal ini tambah parah.

Dalam karya ini, saya ingin memperlihatkan bagaimana keadaan pergaulan remaja di Indonesia saat ini yang berada dalam keadaan kritis. Dan, saya juga ingin memberikan manfaat dan cara-cara penanggulangan bahaya dari pergaulan remaja, dengan melakukan berbagai macam hal dan tindakan yang berguna bagi keluarga, bangsa, dan agama sesuai dengan judul dari karya ilmiah ini.

Dari uraian di atas, dapat dikemukakan secara ringkas dan jelas, latar belakang masalah penelitian ini, yakni :

  1. Permasalahan lingkungan dan pergaulan para remaja pada saat sekarang.
  2. Perlunya mencari cara-cara penyelesaian dari berbagai macam masalah yang ada dalam pergaulan para remaja.
  3. Memberikan manfaat dan pengubah pola pikir respon pembaca terhadap pergaulan remaja dengan baik.











  1. Rumusan Masalah


Permasalahan yang dikemukakan dalam karya tulis ini adalah problematika dalam lingkungan dan pergaulan remaja, khususnya dalam kehidupan sehari-hari. Hal-hal itu harus dapat dibuktikan dengan pemikiran yang benar dan tepat.

Bagaimanakah hubungan antara para remaja, lingkungan dan pergaulan remaja, jika ada dan tidaknya peran orang tua, keluarga, guru, masyarakat, dan media pendidikan dengan cara membandingkan anak satu dengan yang lain dengan perbedaan pada tipe lingkungan pergaulan anak-anak itu, untuk mengetahui mana yang menunjukkan hasil baik dan mana yang menunjukkan hasil yang buruk.

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : ”Apakah ada pengaruh dari pergaulan sekitar remaja dengan sikap dan perilaku remaja, serta dengan peranan dan bimbingan dari orang tua, guru, masyarakat, atau media pendidikan akan membawa sikap dan perilaku dari remaja itu lebih baik ke depannya nanti ?”.

Penelitian ini hanya dilaksanakan pada dua kelompok remaja saja pada tahun 2008, dengan populasi kelompok BI 1 dan BR 2.

Sementara, pengujian dan pengumpulan data dilakukan dengan cara perbandingan dalam satu waktu tertentu.









C. Tujuan Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk :


1. Menegetahui seberapa besar perbedaan sikap dan perilaku kelompok- kelompok remaja.

  1. Mengetahui seberapa kuat efek pergaulan dalam kehidupan para remaja.

3. Mengetahui seberapa kuat pengaruh dari orang tua, guru, peran masyarakat, dan media pendidikan dalam membentuk kepribadian para remaja.

4. Memberi motivasi kepada orang tua, guru, peran masyarakat, dan media pendidikan supaya lebih santai dan lebih benar dalam menyelesaikan berbagai permasalahan remaja saat ini.

5. Mengetahui cara-cara pencegahan dan penyebaran terhadap pengaruh pergaulan para remaja.














D. Manfaat Penelitian


Penelitian ini juga bermanfaat untuk :


1. Memberikan informasi ke orang tua dan guru bahwa penelitian ini dapat digunakan untuk menyikapi, menanggulangi, dan menyadarkan kepada anak dan anak didiknya.

2. Memberikan semangat baru dalam pendidikan pergaulan remaja, termasuk di rumah dan di sekolah.

3. Memberikan pengetahuan yang lebih baru dan lebih luas tentang remaja.

4. Memberikan rasa percaya diri dan keberanian bagi para remaja.

5. Memberikan rasa lebih berhati-hati dan lebih peduli dengan lingkungan pergaulannya.













BAB II
KAJIAN PUSTAKA



Berbagai masalah tentang masalah pergaulan remaja pada masa ini, terutama di negara kita Indonesia, yang dikenal dengan baik budaya ketimuran kita yang terkenal mengerti akan sopan santun juga marak terjadi.

Semua permasalahan itu contohnya :
  1. Narkoba
  2. Penyakit HIV/AIDS
  3. Hamil di luar nikah
  4. Mencuri
  5. Clubing
  6. Perkataan Buruk dan Jorok
  7. Tawuran dan Perkelahian
  8. Merokok
  9. Membolos Sekolah
  10. Peniruan Budaya Barat, dsb.

Semua itu dikarenakan remaja sekarang mentalnya mudah turun, akal sehat dan pikiran panjangnya pun tidak digunakan. Mereka hanya mementingkan kepentingan sendiri atau golongan atau menuruti emosi atau juga mengandalkan ototnya saja, seperti tawuran antar siswa maupun mahasiswa. Akhirnya pun akibat mereka terasa berat bagi keluarga, masyarakat, bahkan negara sekalipun.




Keadaan itupun diperparah dengan mulai mengalirnya budaya barat yang mulai menutupi budaya timur yang sopan, dan melalui media-media massa, seperti koran atau majalah, dan media-media elektronik, seperti halnya televisi atau internet.

Apalagi di zaman serba modernisasi dan globalisasi, informasi tersebut makin menyebar ke seluruh pelosok dunia. Budaya Timur dan Indonesia pun mulai ditanggalkan dan hanya dianggap kuno. Makin banyak anak yang tidak punya sopan santun dan tata krama terhadap teman, bahkan terhadap orang tua.

Sekarang, anak muda mudah berperilaku seperti pergaulannya. Banyak yang datang ke klub malam dan diskotek untuk berfoya-foya. Mereka berpakaian yang nyeleneh atau aneh. Ada juga mereka yang terjebak ke dunia narkoba. Awalnya mereka hanya ditawari rokok, dan lama-lama pun akan ketagihan.

Setelah itu, mereka ditawari narkoba gratis. Lalu, mereka langsung membeli obat terlarang itu dengan mahal. Mereka mendapatkan uang itupun dari yang tidak halal, seperti mencuri uang orang tuanya.

Akibatnya, para penggunanya pun rentan terkena penyakit HIV/AIDS, terutama pengguna narkoba suntik. Hal yang sama juga dapat terjadi pada orang yang berhubungan intim pra nikah dan gonta-ganti pasangan. Ditambah lagi, apabila terjadi hamil di luar nikah.

Semua masalah itu akan menyebabkan image remaja menjadi buruk di mata masyarakat awam. Kita sebagai remaja yang perannya sebagai penerus kejayaan bangsa Indonesia pun, harus malu dan berani memutar balikkan dengan hal yang berguna bagi bangsa, agama, dan negara.







Di dalam karya ilmiah ini, saya selaku remaja ingin membeberkan keadaan remaja saat ini di negara kita Indonesia. Saya juga ingin memberikan metode-metode dan tps-tips agar terhindar dari masalah pergaulan remaja, dan saya juga ingin mewujudkan para remaja memiliki rasa kepedulian terhadap lingkungan dan pergaulan mereka.




Hipotesis Penelitian


Berdasarkan kajian teori yang dahulu, maka dirumuskan suatu hipotesis. Hipotesis merupakan pernyataan sementara terhadap rumusan masalah. Adapunyang menjadi hipotesis dalam penelitian ini ialah :

Ha : Terdapat perbedaan sifat, sikap, dan perilaku kelompok-kelompok remaja dengan tipe pergaulan remaja, serta dengan pemberian nasihat dan peringatan yang berbeda.














BAB III
METODE PENELITIAN



A. Jenis Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan besarnya perbedaan sikap, sifat, dan perilaku melalui perbandingan antara kelompok satu dengan yang lain. Kelompok BI 1 mengawasi sikap, ucapan, dan perilaku anak remaja yang berada di lingkungan yang baik. Sementara itu, Kelompok BR 2 mengawasi sikap, ucapan, dan perilaku yang berada di linkungan yang buruk. Hasilnya akan dikumpulkan dan akan disimpulkan.




B. Populasi dan Sampel


Populasi dari penelitian ini adalah para remaja-remaja biasa antara SMP tertentu. Sampel dari penelitian ini adalah anak kelas 9A dan 9C. Sementara, yang menjadi tim pencatat laporan adalah anak 9F sebanyak sepuluh orang, yang dibagi menjadi dua tim, yaitu :





1. Kelompok BI 1. Ditempatkan di lingkungan yang baik dalam jangka waktu enam bulan sebanyak lima orang
2. Kelompok BR 2. Ditempatkan di lingkungan yang buruk atau jelek dalam j angka waktu enam bulan sebanyak lima orang juga.


C. Rancangan Penelitian


Para anggota kelompok masing-masing akan tinggal dan beradaptasi di lingkungannya masing-masing. Mereka ditempatkan di sana selama enam bulan. Tetapi, mereka tetap melakukan kegiatan belajar seperti biasa, di sekolah mereka masing-masing.
Mereka disana mencatat setiap hari dan melaporkan setiap minggu. Kemudian, data itu dikumpulkan dan akan disimpulkan apakah sesuai dengan hipotesis penelitiannya atau belum. Bila tidak sesuai, akan diulangi atau dilakukan penelitian kembali.



D. Instrumen Penelitian


Instrumen atau alat penelitian yang digunakan hanyalah buku catatan dan bolpin. Dengan alat-alat ini, diperoleh data dan hasil yang valid dan betul. Dan, selanjutnya dibuat laporan dengan cara pengetikan komputer.







    1. Pengumpulan Data


Data-data laporan dari tim pencatat di lapangan sampai dengan enam bulan yang dilakukan per minggu itu akan dikumpulkan menjadi satu dan akan disusun dalam satu buku. Kemudian data-data itu akan diurutkan menurut waktu pengambilan data. Barulah setelah rampung semua, data-data itu akan disimpulkan.




F. Teknis Analisis Data



Data kualitatif yang dkumpulkan per minggu oleh tim pencatat itu, kemudian diurutkan menurut waktu kejadian. Hasil-hasil ini yang bersifat valid atau nyata, ini kemudian disimpulkan kembali sampai sesuai dengan hipotesis penelitian. Apabila hasilnya tidak sesuai, maka harus melakukan eksperimen atau penelitian kembali mengenai masalah ini.











BAB IV
ANALISIS DATA DAN PENGUJIAN HIPOTESIS


A. Gambaran Umum Daerah Penelitian


Daerah penelitian dilakukan di suatu kampung di daerah Mojokerto. Yang menjadi sampelnya adalah kampung A dan C. Sedangkan, yang menjadi pencatat data adalah anak kampung A dan C yang telah dipilih dan terdiri dari sepuluh orang dengan usia tiga belas sampai dengan usia enam belas tahun dan dibagi lagi menjadi dua tim, yaitu :

1. Kelompok B KA. Ditempatkan di lingkungan pergaulan yang baik dalam jangka waktu enam bulan sebanyak lima orang.
2. Kelompok B KC. Ditempatkan di lingkungan pergaulan yang buruk atau jelek dalam j angka waktu enam bulan sebanyak lima orang.

Mereka akan diteliti apakah kekuatan lingkungan dan pergaulan remaja dapat mempengaruhi sikap, sifat, dan perilaku para remaja. Serta, apakah kehadiran orang tua dan guru mampu membendung hebatnya pergaulan remaja ini.

Mereka semua selama penelitian masih bisa melakukan kegiatan mereka seperti biasa. Setelah waktu penelitian selesai, maka data-data tersebut akan dikumpulkan dan disimpulkan hasilnya.








B. Deskripsi Data


Dengan adanya penelitian tadi, maka anak yang berada dalam lingkungan yang baik dan mendapat dukungan serta dorongan dari keluarga, guru, teman, dan masyarakat sekitar, maka dia akan selalu berkepribadian yang baik. Dengan mempunyai perilaku yang baik, maka dia akan semakin kuat pikiran dan mentalnya terhadap segala problematika kehidupan.



Sedangkan, anak yang berada dalam lingkungan yang jelek dan tidak ada dorongan dari keluarga, guru, sahabat, dan masyarakat, dia akan menjadi semakin lemah dalam berpikir. Mentalnya mudah jatuh. Dia mudah putus asa. Di hidupnya hanyalah menginginkan kesenangan saja, tanpa memiliki falsafah dan pedoman hidupnya. Dia malah akan merugikan diri sendiri dan orang lain.














C. Pengujian Hipotesis


Berdasarkan data di atas, perbedaan antara kedua sampel kelompok itu berbeda jauh. Kelompok remaja kampung A yang dicatat dan dipantau oleh tim B KA, yang mendapat lingkungan dan pergaulan sekitarnya yang baik, para remajanya pun bersikap baik dan mengenal sopan santun.

Sedangkan, kelompok remaja kampung C yang dicatat dan dipantau oleh tim B KC, yang mendapat lingkungan dan pergaulan sekitarnya yang lebih jelek dari kelompok remaja yang diteliti tim B KA, hasilnya pun sikap dan perilaku mereka lebih buruk dan jelek dari kelompok remaja kampung A.

Semua itu disebabkan oleh lingkungan pergaulan mereka sehari-hari. Apabila pergaulan sekitarnya baik, maka mereka akan terbiasa melihat dan melakukan kegiatan positif karena itu lazim di lingkungannya

Sementara itu, apabila pergaulan sekitarnya jelek, niscaya mereka akan terbiasa melakukan kegiatan tersebut, karena dinilai wajar di lingkungannya.

Hal ini juga akibat adanya campur tangan tindakan orang tua, teman, guru, atau masyarakat sekitarnya dalam memberikan contoh, suri tauladan, sikap, dan perilaku mereka dengan baik dan benar. Dapat dikatakan remaja kampung A lebih baik perilakunya daripada remaja kampung B dan membuktikan bahwa hipotesis penelitian ini sangat tepat sekali.







BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan


Dari uraian yang telah dikemukakan terdahulu dapat dinyatakan bahwa lingkungan pergaulan para remaja dapat membentuk kepribadian dan kelakuan remaja dengan sangat cepat. Hal itu ditambah lagi dengan adanya perkembangan teknologi pengiriman informasi yang makin pesat, seperti internet, televisi, atau handphone.

Apabila pergaulan yang dilakukan remaja bersifat baik, maka dia akan berkelakuan baik, karena lazim di dalam pergaulannya. Dan, apabila pergaulan yang dilakukan oleh remaja bersifat jelek, maka dia akan terpengaruh oleh pergaulan itu, karena wajar dilakukan di pergaulannya. Akhirnya, dia akan melakukan perilaku yang menyimpang.

Semua hal itu harus kita lawan dan basmi dari pikiran dan kehidupan kita. Peran dari orang tua, teman sejati, guru, dan masyarakat sangatlah dibutuhkan dalam penanggulangan masalah ini. Peran ini harus dijadikan pedoman hidup, rambu-rambu, larangan, dan contoh dengan baik dan berguna.

Masalah pergaulan remaja juga dapat dijadikan sarana titik kebangkitan para remaja dengan cara melakukan kegiatan yang berguna bagi diri sendiri dan orang lain, seperti mewakili sekolah masing-masing dalam perlombaan, melakukan penanaman hijau, dan lain sebagainya. Dengan kegiatan tersebut, maka dapat membantu remaja dalam menyiapkan masa depannya.




Maka, sebagai kesimpulan khusus berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dar analisis data ialah :

1. Lingkungan pergaulan dapat mengubah kepribadian para remaja.
2. Remaja dengan lingkungan pergaulan yang baik lebih baik kepribadiannya daripada anak dengan lingkungan pergaulan yang jelek.
3. Peran orang tua, teman, guru, dan masyarakat sangatlah dibutuhkan bagi remaja dalam bentuk contoh dan nasihat untuk menghadapi masalah pergaulan remaja.
4. Timbulnya rasa peduli terhadap lingkungan dan pergaulan remaja, setelah melakukan perbuatan yang baik dan berguna.




B. Saran

Disarankan kepada para pembaca remaja, agar tidak mudah terjebak dan terpengaruh terhadap pergaulan remaja zaman sekarang, dengan cara membekali diri dengan agama yang kuat dan wawasan yang luas, disertai dengan berbagai kegiatan yang berguna bagi diri sendiri dan bagi orang lain.

Sedangkan kepada pembaca selain remaja, saya ingin mengusulkan untuk selalu memberi contoh dan nasihat kepada para remaja, dan melaksanakan program-program latihan dan kegiatan untuk remaja, seperti karang taruna dan bakti sosial, agar menumbuhkan rasa saling menyayangi antar sesama umat manusia.






DAFTAR PUSTAKA


Drs. Antonius, 2004. Petunjuk Praktis Menyusun Karya Tulis Ilmiah.

Selasa, 04 November 2008

Kenakalan Remaja

Akhir-akhir ini banyak terjadi kasus kenakalan para remaja. Tidak hanya ada di Indonesia, tetapi masih banyak kasus di negara lain. Kelakuan para remaja akhir-akhir ini menjurus ke hal negatif, seperti ikut merokok, minum-minuman keras, judi, pembolosan, aksi geng dan preman, sampai-sampai ke hal narkotika.
Hal itu semua jelas merugikan orang lain. Bahkan keluarga dan teman dapat terkena imbasnya. Selain itu juga akan merugikan dirinya sendiri, seperti mengganggu pikiran, kesehatan, dan hati. Hal-hal ini harus kita hindari sebagai seorang remaja.
Walaupun dimana-mana dilakukan sosialisasi dan hukuman-hukuman untuk menegakkan kebenaran dan memberi efek jera kepada yang melakukannya, tetapi itu semua tidak berguna kalau kita tidak mau dan enggan untuk menjauhi perbuatan-perbuatan tersebut.
Mulai sekarang, kita semua harus mendukung gerakan-gerakan anti narkoba, menjauhi semua tindakan yang berbau kenakalan para remaja pada masa sekarang. Kita juga harus mengubah perilaku yang menyimpang dengan kegiatan yang berfaedah dan bermanfaat, seperti mewakili sekolah dalam perlombaan dalam bidang pelajaran, membantu orang tua, dan lain sebagainya. Kita pasti yakin dan mampu untuk merubah gambaran para remaja saat ini.

sumber : http://hanifmoxer.blogspot.com/

karya ilmiah tentang kesehatan dalam masyarakat


BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan mengakibatkan permasalahan di bidang kesehatan berkembang kompleks. Di samping itu meningkatkan pendidikan masyarakat secara keseluruhan dan kesadaran masyarakat tentang pelaksanaan kesehatan.
Jika dianalisa kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan yang telah dicapai dewasa ini, seharusnya semakin memberi kepuasan untuk hidup sehat sehingga menghasilkan ketenangan dan kebahagian yang lebih bayak kepada individu dalam hidupnya. Akan tetapi, kenyataan taklah demikian,individu dan keluarga masih diliputi oleh berbagai macam permasalahan-permasalahan akibat kurangnya pengetahaun tentang kebersihan lingkungan serta hidup yang sehat dan kebiasaan yang menunjang syarat kesehatan, salah satunya adalah radang akut saluran pernapasan atas yang disebabkan oleh infeksi jasad renik atau bakteri,dan virus.

B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut:
  1. Tujuan Umum Memperoleh gambaran pelaksanaan kesehatan masyarakat yang sesuai dengan fungsi ilmu kesehatan










  1. Tujuan Khusus

Agar masyarakat lebih memahami dan mengetahui seberapa penting kesehatan bagi kehidupan kita baik secara jasmani maupun rohani.

C. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
  1. Untuk menyelesaikan tugas pada pelajaran bahasa Indonesia
  2. Sebagai bahan dalam memberikan sumbangan pemikiran pada masyarakat dalam meningkatan kesehatan pada masing-masing anggota keluarga meraka
  3. Untuk mengetahui apakah kesehatan masyarakat telah terpenuhi dengan baik atau sebaliknya
  4. Sesuai dengan program study yang kami ambil yaitu ilmu pengetahuan alam,karya ini akan membantu dalam pelaksanaan program selanjutnya terlebih jika siswa lanjut dibidang kedokteran atau keperawatan.

D. Metode Penulisan

Dalam penulisan karya tulis ini untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan penulis menggunakan beberapa metode penulisan sebagai berikut:
  1. Studi Kepustakaan : yaitu penulis membaca buku-buku dan kumpulan mata pelajaran yang berkaitan dengan penelitian ini.
  2. Studi Kasus: yaitu observasi langsung terhadap keluarga melalui kunjungan rumah.







BAB II
TINJUAN PUSTAKA

A. Konsep Keluarga
1. Defenisi
a. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga yang terkumpul di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaaan saling ketergantungan.(Depkes RI 1998).
b Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih individu yang hidup dalam suatu atap karena ada hubungan darah ikatan perkawinan dan pengangkatan yang didalamnya terjadi interaksi masing masing mempunyai peran masing-masing.


2.Tipe dan Bentuk Keluarga

Beberapa bentuk tipe keluarga dikutip dari keluarga dasar kesehatan Keluarga oleh Nasrul Efendi(1998)adalah sebagai berikut :
a Keluarga inti adalah Keluarga inti ditambah dengan sanak keluarga yang terdiri dari ayah ,ibu dan anak anak .
b Keluarga besar adalah keluarga inti di tambah sanak saudara,sepupu paman,bibi ,dan saudara lain.
c. Keluarga duda /janda adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kamatian.








d Keluarga yang berkomposisi adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.
e Keluarga kabitas adalah dua orang yang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.

3.Tahap-Tahap Kehidupan Keluarga.
Tahap-tahap kehidupan keluarga menurut dufal dikutip dari buku Nasrul Effendi (1998) adalah sebagai berikut:
  1. Tahap pembentukan keluarga :tahap ini dimulai dari pernikahan yang dilanjutkan dalam bentuk rumah tangga.
  2. Tahap menjelang kelahiran anak :tugas keluarga yang paling terutama yang mendapat keturunan sebagai generasi penerus melahirkan anak merupakan kebanggaan bagi keluarga yang merupakan saat yang dinantikan.
  3. Tahap menghadapi bayi :dalam hal ini keluarga mengasuh, mendidik,memberikan kasih sayang kepada anak,karena pada tahap bayi kehidupannya sangat bergantung kepada orang tuanya dan kondisinya masih sangat lemah.
  4. Tahap menghadapi anak pra sekolah :pada tahap ini anak sudah mulai bergaul dengan teman sebayanya tetapi,sangat rawan dalam masalah kesehatan karena ,tak mengetahui mana yang kotor dan yang bersih.
  5. Tahap menghadapi anak sekolah :dalam hal ini tugas keluarga adalah bagaimana mendidik anak,mengajari anak untuk mempersiapkan masa depannya.Membiasakan belajar secara teratur ,mengontrol tugas tugas anak dan meningkatkan pengetahuan anak.









  1. Tahap menghadapi anak remaja :tahap ini adalah tahap yang paling rawan ,karena dalam tahap ini anak akan mencari identitas diri dalam membentuk kepribadiannya .Oleh karena itu suri tauladan dari kedua orang tua sangat diperlukan .Komunikasi dan saling pengertian antara kedua orang tua dengan anak perlu di pelihara dan dikembangkan
  2. Tahap melepaskan anak ke masyarakat :dalam memenuhi kehidupan yang sesungguhnya,dalam tahap ini anak akan memulai kehidupan di rumah tangga.
  3. Tahap berdua kembali:setelah anak besar dan menempuh kehidupan sehari-hari,tinggallah suami istri berdua saja.Dalam tahap ini keluarga merasa sepi,dan apabila tidak dapat menerima kenyataan akan dapat menimbulkan depresi dan stress.
  4. Tahap masa tua :tahap ini masuk ketahap lanjut usia dan kedua orang tua mempersiapkan diri untuk meninggalkan dunia yang fana ini.

4.Tugas – tugas Keluarga
Tugas – tusag keluarga yang di kutip Effendi(1998)adalah sebagai berikut:
  1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
  2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
  3. Pembagian tugas masing-masing anggota sesuai dengan kedudukan masing-masing.
  4. Sosialisasi antara anggota keluarga.











  1. Pengaturan jumlah anggota keluarga.
  2. Memelihara Ketertiban anggota keluarga.
  3. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.
  4. Membagikan dorongan dan semangat para anggota keluarga

5.Fungsi Keluarga
Beberapa fungsi keluarga yang dikutip dari buku Nasrul Effendi (1998) adalah sebagai berikut:
  1. Fungsi Keluarga
    1. Untuk meneruskan keturunan
    2. Memelihara dan membesarkan anak
    3. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
    4. Memelihara dan merawat anggota keluarga
  2. Fungsi Psikologi
    1. Memberikan kasih sayang dan rasa aman
    2. Memberikan perhatian di antara anggota keluarga
    3. Membina kedewasaan,kepribadian anggota keluarga
    4. Memberikan identitas anggota keluarga
c.Fungsi Sosialisasi
1. Memberikan sosialisasi pada anak
2. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat
Perkembangan anak
  1. meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.











d.Fungsi Ekonomi
1. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
2. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga
3. Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga dimasa yang akan datang misalnya;
Pendidikan anak-anak,jaminan hari tua dsb.
Dalam menyusun masalah kesehatan keluarga seorang selalu mengacu
Pada tipologi masalah- masalah kesehatan keluarga.
Ada tiga kelompok masalah kesehatan besar yaitu:
  1. Kurang/tidak sehat adalah kegagalan dalam memantapkan kesehatan yang
termasuk didalamnya adalah keadaan sakit serta kegagalan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak yang tidak sesuai dengan pertumbuhn normal
  1. Ancaman kesehatan adalah keadaan-keadaan yang dapat memungkinkan
terjadinya penyakit,kesehatan dan kegagalan dalam mencapai potensi
kesehatan.
  1. Situasi krisis adalah saat-saat yang banyak menuntut individu atau keluarga
dalam menyesuaikan diri termasuk juga dalam hal sumber daya keluarga.
Masalah yang dapat muncul karena ketidak mampuan keluarga mengenal masalah dalam kesehatan keluarga,yang disebabkan oleh;











a.Kurangnya pengetahuan tentang fakta
b.Rasa takut akibat masalah yang telah diketahui
c.Sikap dan filsafat hidup
d.Masalah kesehatan tidak begitu menonjol
e.Tidak memahami mengenai sifat,berat dan luasnya masalah
f.Fasilitas kesehatan tidak terjangkau
g.Ketidak tahuan untuk mnggunakan fasilitas kesehatan
h.Keluarga tidak sanggup memecahkan masalah karena kurang pengetahuan dan keuangan
Selain itu terdapat berbagai macam masalah-masalah yang dihadapi suatu keluarga karena ketidak mampuan untuk merawat atau menolong anggota keluarga yang sakit disebabkan oleh hal-hal sbb;
  1. Tidak mengetahui keadaan penyakit misalnya sifat,penyebab,penyebaran,perjalan penyakit.gejala,dan perawatannya,serta pertumbuhan dan pertumbuhan anak,
  2. Tidak mengetahui perkembangan kesehatan yang dibutuhkan,
  3. Kurang/tidak ada fasilitas yang diperlukan untuk perawatan
  4. Tidak seimbang sumber-sumber yang ada dalam keluarga misalnya keuangan anggota keluarga yang bertanggung jawab,fasilitas fisik untuk kesehatan.
Ketidakmampuan memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan pribadi anggota keluarga disebabkan karena
a. Sumber-sumber keluarga tidak cukup diantaranya keuangan ,tanggung jawab dan keadaan fisik rumah yang tidak memenuhi syarat.
b. Kurang dapat melihat keuntungan dan pemeliharan lingkungan rumah.
c. Pengetahuan tentang pentingnya sanitasi lingkungan
d. Ketidak tahuan tentang usaha pencegahan penyakit.
e. Sikap dan pandangan Hidup.






Ketidak mampuan menggunakan sumber dimasyarakat guna memelihara kesehatan disebabkan karena;
a. Tidak tahu bahwa fasilitas kesehatan itu ada
b. Tidak memahami keuntungan yang diperoleh
c. Tidak terjangkau fasilitas yang diperlkan
d. sikap dan falsafah hidup
Prioritas masalah
Setelah menentukan masalah kesehatan,langkah selanjutnya adalah menentukan prioritas masalah kesehatan keluarga.Hal-hal yang perluh diperhatikan dalam prioritas masalah adalah;
  1. Tidak mungkin masalah kesehatan yang ditemukan dalam keluarga dapat
diatasi sekaligus
  1. Perlu mempertimbangkan masalah-masalah yang data mengancam kehidupan keluarga
  2. Perlu mempertimbangkan respond an perhatian keluarga terhadap asuhan kesehatan yang akan diberikan.
  3. Keterlibatan keluarga dalam memecahkan masalah yang meraka hadapi
  4. Sumber daya keluarga yang dapat menunjang pemecahan masalah kesehatan keluarga.
  5. Pengetahuan dan kebudayaan keluarga
  6. Untuk dapat menentukan prioritas kesehatan keluarga perluh disusun skala prioritas.
Perencanaan

Langkah setelah menyusun pengkajian adalah perencanaan kesehatan.Rencana kesehatan keluarga adalah sekumpulan tindakan yang ditentukan untuk dilaksanaan dalam memcahkan masalah kesehatan yang telah didentifikasi.Penyusun rencana kesehatan tergantung dari kondisi masing-masing keluarga yang dihadapi.





Menurut Nasrul Effendi (1998) cirri-ciri rencana kesehatah keluarga adalah ;
  1. Berpusat pada tindakan-tindakan yang dapat memecahkan atau meringankan masalah yang sedang dihadapi
  2. Merupakan hasil dari suatu proses yang sistematis
  3. Berkautan dengan masalah kesehatan yang diidentifikasi
  4. Rencana ksehatan merupakan cara untuk mencapai tujuan
  5. Merupakan suatu proses yang berlangsung secara terus menerus.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas penulis melakukan perencanaan dengan memberikan penyuluhan tentang kesehatan di mulai dari pengertian penyebab, dan pelaksanaan kesehatan serta memotifasi keluarga untuk menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat dan dapat menyeimbangkan antara aktivitas dan istirahat.

Implementasi
Implementasi merupakan pelaksanaan rencana tindakan yang telah ditentukan dengan tujuan agar masalah kesehatan keluarga dapat terpenuhi.Kegagalan dalam pelaksanaan tindakan kesehatan dalam memecahkan masalah kesehatan keluarga di sebabkan oleh banyak faktor,yakni:
  1. Kurang pengetahuan dalam bidang kesehatan
  2. Informasi yang diperoleh keluarga tidak menyeluruh
  3. Tidak mau menghadapi situasi
  4. Mempertahankan suatu pola tingkah laku karena kebiasaan yang melekat
  5. Adat istiadat yang berlaku
  6. Kurang percaya terhadap tindakan yang diusulkan .









Hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan tindakan kesehatan terhadap keluarga adalah :
  1. Sumber daya Keluarga (keuangan)
  2. Tingkat pendidikan keluarga
  3. Adat istiadat yang berlaku
  4. Respond an penerimaan keluarga
  5. Sarana dan prasarana yang ada pada keluarga.

Evaluasi
Evaluasi adalah tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai.Evaluasi selalu berkaitan dengan tujuan,apabila dalam penilaian tidak tercapai maka perlu dicari penyababnya.
Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor ,seperti :
    1. Tujuan tidak realistis
    2. Tindakan kesehatan yan tidak tepat
    3. Ada fakor lingkungan yang tida dapat diatasi .
Alasan pentingnya Penilaian yaitu ;
  1. Menghentikan tindakan /kegiatan yang tidak berguna
  2. Untuk menambah ketepatgunaan tindakan kesehatan
  3. Sebagai bukti hasil dari tindakan keperawatan
  4. Untuk mengembagkan dan menyempurnakan praktek kesehataan pada rumah sakit terdekat pada wilayah tersebut.
Hasil penilaian dapat di ukur dari tiga dimensi, yaitu :
  1. Keadaan Fisik
  2. Psikologis dan sikap
  3. Pengetahuan dan perubahaan prilaku.










Metode Penelitian yang dapat dilakukan yakni ;
  1. Observasi langsung,mengamati secara langsung perubahaan yang terjadi
  2. Wawancara ,mewawancarai keluarga yang berkaitan dengan perubahan sikap apakah telah menjalankan anjuran yang diberikan
  3. Memeriksa laporan ,dapat dilihat dari rencana asuhan kesehatan yang dibuat dan tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana
D) Konsep dasar Kesehatan Lingkungan
1.Pengertian
Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimal pula.Ruang lingkup kesehatan lingkungan antara lain mencakup : Perumahan,Pembuangan kotoran manusia(tinja),penyediaan air bersih,pembuangan air kotoran (air limbah ) ,rumah hewan ternak (kandang).Adapun yang dimaksud usaha kesehatan lingkungan adalah suatu usaha usaha untuk memperbaiki atau mengoptimumkan lingkungan hidup manusia agar merupakan media yang baik untuk terwujudnya kesehatan yang optimum bagi manusia yang hidup di dalamnya.
2.Tujuan Menjaga Kesehatan Lingkungan
    1. Dapat menghindari terjadinya penyakit menular
    2. Memberikan keindahan untuk dipandang
Dampak yang ditimbulkan bila lingkungan tidak memenuhi syarat kesehatan seperti :
      1. Dapat Terjangkit penyakit menular
      2. Secara estetika menimbulkan bau tidak enak dan tidak nyaman untuk dilihat (Boto Atmojo,2003)







3.Konsep Rumah
Faktor – faktor yang harus diperhatikan dalam membangun rumah adalah:
  1. Faktor lingkungan (fisik,biologis,maupun sosial) maksudnya membangun suatu rumah harus memperhatikan tempat dimana rumah didirikan.
  2. Tingkat kemampuan ekonomi masyarakat,hal ini dimaksudkan rumah dibangun berdasarkan kemampuan misalnya bambu,kayu ,atap rumbia adalah bahan pokok membuat rumah.
  3. Teknologi perumahan yang dimiliki masyarakat pada dewasa ini sudah begitu maju dan sudah semakin modern, akan tetapi teknologi modern ini sangat mahal dan bahkan tidak dimengerti oleh masyarat.
  4. Kebijakan (peraturan – peraturan pemerintah yang menyangkut tata guna tanah untuk kali ini, bagi perumahan masyarakat pedesaan belum merupakan problem,namun dikota sudah menjadi masalah besar)
  5. Syarat-syarat yang sehat :
    1. bahan bangunan meliputi:lantai ubin atau semen adalah baik.
Namun tidak cocok untuk ekonomi pedesaan.dinding tembok adalah baik ,namun disamping mahal tembok sebenarnya kurang cocok untuk didaerah tropis.atap genteng umum dipakai baik didaerah perkotaan maupun di pedesaan.










    1. Ventilasi
Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi,fungsi utama untuk menjaga agar aliran udara di dalam rumah tersebut tetap segar.sedangkan dari ventilasi rumah adalah untuk membersikan rumah dari bakteri-bakteri terutama bakteri pathogen,karena disitu selalu terjadi aliran udara scara secara terus menerus dan fungsi lain adalah untuk menjaga agar ruangan rumah agar sulalu tetap didalam kelembaban yang optimum.
  1. Luas bangunan rumah,luas lantai bangunan rumah sehat harus sesuai cukup untuk penghuninya.
  2. Fasilitas-fasilitas dirumah sehat dirumah sehat adalah sbb :
    1. Penyadiaan air bersih yang cukup
    2. Pembuangan tinja (jamban keluarga)
    3. Pembuangan keluarga (spar)
    4. Pembuangan sampah
    5. Fasilitas dapur
    6. Ruang lingkup keluarga
    7. Gudang tempat penyimpanan hasil panen
    8. Kandang ternak

4.Penyadiaan Air Bersih
Air sangat penting bagi kehidupan manusia ,manusia akan lebih cepat meninggal karena kekurangan air dari pada kekurangan makanan.Kebutuhan manusia akan air sangat komplek untuk mandi ,minum, mencuci.menurut WHO di Negara-negara maju tiap orang memerlukan sekitar 60-120 L/hari. Sedangkan Negara berkembang termasuk di Indonesia sekitar 30-60 L/hari. Syarat air bersih :





    1. Syarat fisik: bening(tidak berwarna,tidak berasa,suhu berada di bawah suhu udara diluar.)
    2. Syarat bakteri liogis: cara untuk mengetahui air minum tersebut bebas dari bakteri pathogen adalah ambil sample, bila 100 cc air terdapat kurang dari empat bakteri E coli syarat kesehatan.
    3. Syarat kimia: jika di dalam air mengandung zat-zat tertentu,maka akan menyebabkan gangguan psikologis pada manusia.
5. Sampah dan pengolahannya
Sampah adalah suatu bahan atau benda padat yang sudah tidak di pakai lagi oleh manusia. Jenis sampah sebenarnya ada 3 jenis yaitu; padat, cair, dan gas.
  1. Berdasarkan zat kimia yang terkandung didalam sampah di bagi menjadi:
    1. Sampah anorganik, yang tidak dapat membusuk ( logam,pecahan gelas,dan platik)
    2. Sampah organik, yang dapat membusuk(sisa makanan,daun-daunan dan buah-buahan)
  2. Berdasarkan dapat tidaknya di bakar yaitu:
    1. Mudah terbakar seperti kertas,karet,plastic,kayu,dan kain bekas.
    2. Yang tidak dapat terbakar seperti kaleng-kaleng bekas, besi logam,dan pecahan gelas.
Pengolahan sampah erat kaitannya dengan masyarakat karena dari sampah tersebut akan hidup mikroorganisme penyebab penyakit(bakteri,pathogen) jadi sampah harus betul-betul dapat diolah agar tidak menimbulkan masalah. Pengolahan sampah meliputi pengumpulan, pengangkutan, sampai pemusnahan.








Cara pengolahan sampah adalah sebagai berikut:
  1. Pengumpulan dan pengangkutan sampah adalah tanggung jawab msing-masing rumah tangga / institusi penghasil sampah harus membangun tempat pembuangan dan pengumpulan sampah, lal diangkat keTSP(tempat pembuangan sementara, lalu ketempat pembuangan akhir).
  2. Pemusnahan dan pengolahan sampah padat dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain :
    1. Ditanam( land fill),yaitu membuat lubang didalam tanah kemudian ditimbun dalam tanah.
    2. Dibakar(incineration) yaitu membakar sampah dalam incinerator
    3. Dijadikan pupuk misalnya kotoran hewan dikumpulkan menjadi pupuk kompos.

6.Air limbah dan pengolahannya
Air limbah adalah sisa air yang berasal dari rumah tangga, industri sumber. Air limbah dapat dikelompokan sebagai berikut:

  1. Air buangan yang berasal dari rumah tangga( domestic wastes) yang berasal dari permukiman penduduk(tinja,air seni,bekas cucian dari dapurdan kamar mandi).
  2. Air buangan industri (industrial wastes water) berasal dari berbagai Jenis industri akibat dari proses produksi. Zat yang terkandung diidalamnya sangat bervariasi antara lain nitrogen, logam berat,garam-garam, sulfida,lemak dan zat pewarna.










  1. Air buangan kota praja( municipal waste water) berasal dari daerah perkotaan,perdagangan, hotel,restoran,tempat-tempat umum dan tempat ibadah pada umumnya kandungan limbahnya sama-sama dengan kandungan limbah rumah tangga.
































BAB III
TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian
I.Data umum
1.Nama KK : Tn.”S”
2.Umur : 38
3.Pendidikan : Tamat SD
4.Pekerjaan : Tukang Becak
5.Alamat : Jl.Tuna
6. Tipe Keluarga : Extendet Famili (keluarga besar). Tipe keluarga Tn.”S” termasuk dalam tipe keluarga besar yang terdiri dari suami, istri, anak dan adik ipar.
7. Suku Bangsa
Suku bangsa Tn. ‘S’’ adalah suku mamuju, bangsa Indonesia
8. Agama
Keluarga Tn. “S” menganut agama islam.
9.Status Sosial Ekonomi
Keluarga Tn”S” memiliki mata pencaharian sebagai tukang becak dengan penghasilan ±Rp.20.000,-per hari.pengeluaran keluarga Tn.”S” per hari ±Rp.15.000,-per hari. Menurut Ny. “S” kondisi ekonomi keluarganya bisa terpenuhi, hanya ntuk kebutuhan makan sehari-hari saja.
10. Aktivitas Rekreasi keluarga
Keluarga Tn.”S” tidak pernah mengunjungi rekreasi, waktu senggang hanya digunakan untuk menonton televisi.









II. Riwayat Tahap Perkembangan keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn.”S’’pada saat ini sedang menghadapi anak usia balita. Dalam hal ini keluarga mengasuh,mendidik,memberikan kasih sayang kepada anak,karena pada tahap bayi kehidupannya sangat tergantung kepada kedua orang tuanya dan kondisinya masih sangat lemah.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi:
Tahap perkembangan keluarga Tn.”S” yang belum terpenuhi, yaitu tahap menghadapi anak pra sekolah,tahap menghadapi anak sekolah , tahap menghadapi anak remaja, tahap melepaskan anak ke masyarakat,tahap kedua kembali, tahap masa tua.
3. Riwayat Keluarga inti
Pada saat di kaji terdapat masalah kesehatan fisik, pada keluraga Tn.’’S’’ dimana An.”E” berumur 1tahun 4 bulan dalam keadaan demam S 37,2˚C sejak 5 hari yang lalu belum pernah dibawa berobat ke puskesmas dan hanya diberi obat penurun panas yang dibeli di apotik,batuk,pilek, hidung tersumbat,malas makan , terkadang muntah perut sedikit buncit,BB 7 Kg An “E” tampak kurus.N y.”S”mengatakan makanan sehari –hari anaknya hanya nasi sama sayur jarang makan ikan atau telur
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya
  • Dari pihak keluarga Tn. “S”ibu dan ayah dari Tn.”S” masih hidup dalam keadaan sehat.
  • Dari keluarga Ny “S”, ibu dan ayah dari Ny.”S” masih dalam keadaan sehat.










III. Lingkungan
1. Krakteristik Rumah
  • Tipe rumah : Rumah papan
  • Komposisi ruangan terdiri dari 2 ruangan ruang depan digunakan sebagai ruang tamu sekaligus kamar tidur,ruang belakang digunakan sebagai dapur dan kamar tidur.
2. Sanitasi lingkung
  • Sumber air minum PAM dan tidak dimasak
  • Keluarga Tn. “S” menggunakan air sumur hanya untuk mandi dan mencuci.
  • Sampah dibuang didepan rumah ( banyak sampah berserakan ).Lingkungan dalam rumah : perabotan rumah tangga tidak tertata rapi ( berantakan).
3. Karakteristik Tetangga dan Komunikasi RW
  • Hubungan keluarga Tn. “S” dengan tetangga lain cukup harmonis karena menjalin kekerabatan yang cukup baik.
  • Tetangga saling menghargai satu dengan yang lainnya sehingga terbina hubungan baik dalam masyarakat.
IV. Struktur keluarga
  1. Pola Komunikasi keluarga
    • Keluarga Tn. “S” menggunakan bahasa mamuju sebagai bahasa sehari-hari
    • Pola komunikasi antara Tn.”S” dan istri serta adik iparnya saling menghargai












2. Struktur Peran dalam keluarga
  • Tn. “S” berperan sebagai pencari nafkah seorang suami dari istri dan ayah dari anak –anaknya.
  • Ny.”S”sebagai seorang istri, ibu rumah tangga, pengasuh dan pendidik bagi anak –anaknya.
  • An.”S” ipar dari Tn.”S”sebagai pelajar serta pengasuh dan pendidik keponakannya, dan terkadang juga membantu mencari nafkah.
3. Nilai dan Norma keluarga
Nilai keseharian yang dianut oleh keluarga Tn.”S” rendah. Hal ini dapat dilihat dari kebiasaan keluarga membuang sampah disamping rumah dan ketidaktahuan anggota keluarga tentang masalah kesehatan yang bisa timbul akibat lingkungan yang buruk.

V. Fungsi Keluarga
1.Fungsi Efektif
Keluarga Tn. “S” dapat menerima satu sama lain karena interaksi keluarga Tn. “S” sangat baik.Dalam keluarga bilamana ada masalah diselesaikan secara bersama.
2. Fungsi Sosial
Hubungan sosial antara anggota keluarga kurang mampu mengenal masalah penularan penyakit. Namun hubungan tiap anggota keluarga saling menghormati satu sama lain.
3. Fungsi Reproduksi
  • Keluarga Tn .”S” mempunyai 1anak perempuan
  • Istri Tn. “S”yaitu Ny.”S” menggunakan program KB
4. Fungsi Ekonomi
Fungsi keluarga Tn.”S” bisa mencukupi kebutuhan sehari –hari karena belum membiayai sekolah untuk anaknya.







VI. Harapan Keluarga
  • Keluarga berharap An.”E” cepat sembuh dan keluarga selalu dalam keadaan sehat.
  • Keluarga berharap Tn.”S” dapat memperoleh pekerjaan yang lebih baik sehingga perokonomian keluarga dapat lebih baik.































BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis membahas tentang kesenjangan yang penulis temukan dengan cara membandingkan antara konsep dasar kesehatan keluarga dengan kasus yang kami dapatkan dalam keluarga Tn.”S” di Jln Tuna kelurahan binanga.
Dalam melaksanaan asuhan kesehatan keluarga sebelumnya telah dilaksanakan pendekatan proses kesehatan keluarga dengan 4 tahap yaitu: pengkajian, perencanaan, implementasi dan avaluasi.

A. Pengkajian
Pengkajian adalah dasar dalam kesehatan. pengumpulan data yang akurat dan sistimatis dalam merencanakan diagnosa kesehatan keluarga. Pada saat melakukan pengkajian, penulis mendapatkan data dari keluarga melalui wawancara dan observasi.
1.Kesehatan lingkungan
Berdasarkan teori kebersihan dan sanitasi lingkungan yang sehat yaitu dari luas bangunan ,luas lantai, tidak tergenang dan tidak menimbulkan bau, pakaian bersih dan peralatan rumah tangga tertata rapi, yaitu tempat samah dalam keadaan tertutup,dan keadaan air minum memenuhi syarat kesehatan ( Soekidjo Notoadmojo, 2003 Ilmu Kesehatan Masyarakat )
Setelah dilakukan pengkajian pada keluarga Tn. “S” ditemukan perabot dan alat rumah tangga tidak tertata rapi, yaitu kamar mandi dan WC milik umum nampak kotor dan berbau.
Terjadi kesenjangan antara teori dan kasus sehingga dikatakan lingkungan rumah keluarga Tn.”S”belum memenuhi syarat kesehatan, hal ini di sebabkan kerena kurang menyadari dan ketidakmampuan keluarga memandang pentingnya kesehatan lingkungan bagi keluarga.




2. Ketidak sanggupan Mengambil Tindakan kesehatan yang tepat disebabkan karena :
a. Tidak mengerti mengenai sifat berat dan luasnya masalah
b. Masalah tidak begitu menonjol
c. Keluarga tidak sanggup memecahkan masalah karena
kurang pengetahuan , dan kurangnya sumber daya keluarga
d. Tidak sanggup memilih tindakan diantara beberapa pilihan.
e. Takut dari akibat tindakan
f. Sikap negatif terhadap masalah kesehatan
g. Fasilitas kesehatan tidak terjangkau.
h. Kurang percaya terhadap petugas dan lembaga kesehatan.
B. Perencanaan
Didalam membuat rencana penulisan melibatkan keluarga , hal ini perlu adanya kerja sama sehingga tindakan yang dilakukan berdampak positif. Perencanaan meliputi perumusan tujuan yang berorientasi pada kesehatan keluarga . perencanaan yang perlu dibahas antara lain :
1. Berpusat pada tindakan yang dapat memecahkan atau meringankan masalah yang sedang dihadapi.
2. Merupakan hasil atau suatu proses yang sistematika dan telah dipelajari dengan pikiran yang logis
3. Berkaitan dengan masalah kesehatan yang diidentifikasikan
4. Rencana kesehatan keluarga berhubungan dengan masalah yang ada
5. Rencana kesehatan merpakan cara untuk mencapai tujuan
C. Inflementasi
Beberapa tindakan yang penulis telah lakukan pada Tn.”S”adalah sebagai berikut :








a.Memberikan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan.
b.Memotifasi keluarga Tn.”S”untuk membawa anaknya untuk dibawa kepuskesmas atau kerumah sakit
c.Memotifasi keluarga Tn. “S” untuk memelihara kebersihan rumah dan sekitarnya.

D. Evaluasi
Evaluasi diharapkan bertujuan untuk apakah tindakan kesehatan yang telah diberikan tercapai atau tidak, berdasarkan buku ( Nasrul Evendi Halaman 58,tahun 1998 ) ada 3 kriteria yang digunakan sebagai tolak ukur dalam evaluasi, yaitu :
a. Kriteria keberhasilan
b. Standar kesehatan
c. Perubahan perilaku

Berdasarkan evaluasi ditemukan bahwa keluarga mampu mengerti syarat-syarat lingkungan yang sehat, dampak yang timbul dari lingkungan yang tidak sehat dan keluarga berjanji akan menjagah lingkungan tetap bersih.
Masalah ini hanya sebagian teratasi disebabkan karena untuk merubah perilaku kesehatan anggota keluarga memerlukan waktu yang cukup lama dan sumber – sumber dalam tiap-tiap keluarga berbeda – beda.












BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Motivasi kepada masyarakat khususnya keluarga binaan ,agar keluarga mampu mengenal masalah kesehatan,mampu merawat anggota keluarga yang sakit,mampu memanfaatkan sumber dari masyarakat guna memelihara kesehatan dan memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan pribadi anggota keluarga sehingga dapat mencapai tujuan kesehatan keluarga .
Berdasarkan tujuan yang telah di simpulkan oleh penulis ,maka penlis dapat kesimpulan sebagai berikut :
1. Setelah melakukan pengkajian terhadap keluarga Tn”S”,Penulis memperoleh data yang mengarah pada anggota keluarga Tn”S” yaitu kurang menjaga kebersihan lingkungan sehingga kesehatan keluarga tidak terjaga yang di sebabkan kerena :
a. Ketidaktahuan mengenal masalah kesehatan Keluarga
b. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
2. Dalam melakukan asuhan kesehatan keluarga Tn”S”dengan anggota keluarga yang mengalami Masalah Kesehatan Lingkungan,penulis mampu memberikan solusi untuk mengatasi masalah-masalah yang di hadapi anggota keluarga.










3. Setelah melakukan pengkajian dan observasi / pengamatan keluarga Tn”S”.penulis melihat berbagai masalah di luar dan di dalam lingkungan rumah anggota keluarga Tn”S”dengan masalah lingkungan rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan :
a. Kurangnya Pengetahuan Keluarga mengenai pentingnya Lingkungan Sehat
b. Keluarga kurang menyadari pentingnya lingkungan sehat.
B. Saran
1. Diharapkan agar keluarga binaan mampu mengenal masalah kesehatan,mampu merawat anggota keluarga yang sakit dan mampu menggunakan sumber dimasyarakat guna memelihara kesehatan,serta mengembangkan perilaku hidup sehat yang telah dianjurkan melalui pembinaan dan penyuluhan oleh penulis.
2. Hendaknya waktu yang digunakan di perpanjang guna keefektifan evaluasi yang di laksanakan .
3. Hendaknya menggunakan pendekatan secara sistematis untuk mengidentifikasi kesehatan secara tepat.




sumber : http://ucoekhy.blogspot.com/